REALISME secara singkat beserta contoh kasusnya

Dalam perkembangan hubungan internasional, kemunculan berbagai macam perspektif atau pandangan tersebut berkaitan dengan fenomena-fenomena hubungan internasional yang berlangsung. Realisme merupakan salah satu perspektif dalam studi hubungan internasional yang mana menurut Jack Donnely (2005, p.29) “mendefinisikan realisme dalam Ilmu Hubungan Internasional sebagai sebuah bentuk tradisi analisis yang terfokus kepada keinginan suatu negara dalam mencapai atau memperoleh kekuatan politik berdasarkan kepentingan nasional dari suatu negara”. Realisme juga dikenal sebagai realisme politik yaitu pandangan politik internasional yang menekankan sisi persaingan dan konfliknya.
Realisme berkembang dan mendasar pada pemikiran bahwa man is evil. Aktor dalam perspektif realisme adalah negara, sebagai satu individual yang tidak akan bekerjasama dengan aktor lain tanpa ada maksud tertentu (self-interested) dan akan selalu berusaha untuk memperkuat dirinya sendiri.
Jill Steans & Llyod pettiford  (2015,Perspektif dan tema p.58) ”berpendapat bahwa terdapat empat asumsi utama paham realisme yaitu :
1.       Manusia pada hakikatnya adalah makhluk egois yang mementingkan diri sendiri, begitu pula Negara yang dianalogikan seperti manusia
2.       Negara adalah aktor utama, Kepentingan nasional adalah tujuan utama.
3.       Kekuasaan merupakan kunci untuk memahami tingkah laku Intenasional
4.       Hubungan Internasional sebenarnya penuh konflik”.
Realisme lebih mengutamakan power politics daripada kerjasama internasional. Hans J. Moergenthau (dalam Booth 1991, 528) menjelaskan politik internasional sebagai struggle for power. Realisme menekankan sisi kompetitif dan konfliktual dalam interaksi antara negara, dan melihat kebijakan luar negeri sebagai upaya untuk mencapai kepentingan nasional, yang didefinisikan sebagai power. Hal ini didasarkan pada asumsi realis yang melihat bahwa setiap negara memiliki kapabilitas kekerasan dan kapasitas material yang mempengaruhi perilaku negara dan bukan tidak heran perang adalah jalan utama untuk mencapai kepentingan nasional

Invasi Irak ke Kuwait atau yang lebih dikenal sebagai perang teluk II merupakan suatu contoh kasus nyata yang menggambarkan perspektif Realism. kemerosotan ekonomi Irak setelah Perang Delapan Tahun dengan Iran dalam perang Iran-Irak. Irak sangat membutuhkan petro dolar sebagai pemasukan ekonominya sementara rendahnya harga petro dolar akibat kelebihan produksi minyak oleh Kuwait serta Uni Emirat Arab yang dianggap Saddam Hussein sebagai perang ekonomi serta perselisihan atas Ladang Minyak Rumeyla sekalipun pada pasca-perang melawan Iran, Kuwait membantu Irak dengan mengirimkan suplai minyak secara gratis. Selain itu, Irak mengangkat masalah perselisihan perbatasan akibat warisan Inggris dalam pembagian kekuasaan setelah jatuhnya pemerintahan Usmaniyah Turki. Penyelesaian perang ini adalah Dewan PBB mengeluarkan Resolusi No 660 tahun 1990 dan memerintahkan Irak keluar dari Kuwait sampai batas tanggal 29 November 1990. Irak tidak melaksanakan perintah tersebut, maka pada tanggal 15 Januari 1990 USA melalui Hak Veto Dewan Keamanan PBB bersama kelompoknya Inggris dan Perancis menyerang Irak. Dengan cara tersebut akhirnya Irak menerima syarat yang diajukan Dewan Keamanan PBB.

SUMBER REFERENSI
·         Jill Steans & Llyod Pettiford,2015.”Hubungan Internasional : Perspektif dan Tema”. Yogyakarta:Pustaka pelajar
·         Political Realism in International Relations, https://plato.stanford.edu/entries/realism-intl-relations/ diakses 04-09-2017.

·         Yusuf Solichien M,2008.”Invasi Irak ke Kuwait, http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/127056-T%2023483-Kerjasama%20PBB-Literatur.pdf diakses pada 05-09-2017.

Komentar

  1. Youtube Gambling - Youtube Live
    YoutubeGambling is a unique online converter of youtube to mp3 online service from Betfair Limited. Video Poker is the most popular casino games available from Betfair. Watch. The first  Rating: 4.4 · ‎11 votes

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah KONSEP KEAMANAN TRADISIONAL (INVASI AMERIKA SERIKAT KE IRAK TAHUN 2003)

Menganalisa invasi Amerika Serikat ke Irak menggunakan teori “Behavioralisme”